Tapai Ketan
Tapai Ketan Khas Kuningan
Tapai merupakan kuliner yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terdapat penganan yang bahan utamanya diolah bersama dengan tapai. Masyarakat Kuningan menyebutnya dengan tapai ketan. Kudapan ini memiliki cita rasa asam yang berpadu dengan rasa manis.
Secara historis, tapai ketan berasal dari Desa Cibereum, Kecamatan Cibingbin, Kuningan. Dahulu, kuliner ini hanya disajikan pada hari-hari besar agama Islam, Seperti saat menjelang Idul Fitri. Namun karena memiliki rasa yang enak, kini tapai ketan kerap disajikan dalam berbagai suasana dan menjadi kuliner khas yang banyak ditemukan penjualnya di seputaran Kuningan.
Meski terlihat sederhana, proses pembuatan tapai ketan ternyata melewati berbagai tahap yang cukup rumit. Tapai diolah bersama dengan beras ketan putih lalu difermentasi. Pada proses ini tapai ketan akan dibungkus dengan daun jambu air dan diberi pewarna alami yang diambil dari daun katuk. Proses fermentasi beras ketan hingga menjadi tapai bisa memakan waktu hingga 3 hari sampai satu minggu.
Biasanya masyarakat Kuningan menggunakan ember warna hitam dan kedap udara sebagai media fermentasi. Proses fermentasi diyakini mampu meningkatkan kandungan vitamin B1. Vitamin B1 sangat baik untuk sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan pada tubuh manusia. Selain nikmat, tapai ketan juga dipercaya bisa menjadi obat diabetes, pegal-pegal, serta mampu menjaga kesehatan kulit.
0 komentar:
Posting Komentar